Proses
terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya
minyak bumi dijelaskan berdasarkan tiga teori,yaitu sebagai berikut :
a. Teori Abiogenesis
Teori
Abiogenesis dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2,(reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi,
CaCO3 + Alkali CaC2 + HO ---> HC = CH ---> Minyak bumi
b.
Teori
Biogenesis
Berdasarkan teori Biogenesis,
minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus
karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfer dengan permukaan bumi, yang
digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan . Karbon diangkut
dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfer berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari
atmosfer oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua, CO2
dibebaskan kembali ke atmosfer melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme).
P.G. Macruire yang pertama kali
mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa
argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari
zat organic,yaitu sebagai berikut.
1) Minyak
bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi. Hal ini disebabkan oleh
adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat
organic tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
2)
Minyak bumi mengandung porfirin atau zat
kompleks yang terdiri atas hidrokarbon dengan unsure vanadium, nikel, dan
sebagainya.
3)
Susunan hidrokarbon yang terdiri atas
atom C dan H sangat mirip dengan zat organic, yang terdiri atas atom C, H, dan
O. walaupun zat organik mengandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
4)
Hidrokarbon terdapat didalam lapisan
sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
5)
Secara praktis, lapisan minyak bumi
terdapat dalam kambium sampai pleistosen.
6) Minyak
bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Proses
pembentukan minyak bumi terdiri atas tiga tingkat, yaitu sebagai berikut.
1)
Pembentukan sendiri, terdiri atas :
a)
pengumpulan zat organik dalam sedimen;
b)
pengawetan zat organic dalam sedimen;
c)
transformasi zat organic menjadi minyak
bumi;
2)
Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan
tersebar didalam lapisan sedimen terperangkap.
3)
Akumulasi tetes minyak yang tersebar
dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi akumulasi komersial.
Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan
percobaan di laboratorium, namun berbagai factor geologi mengenai cara
terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya di dalam sedimen harus pula
ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian dikenal sebagai pagar
Cox diantaranya sebagai berikut.
1)
Minyak bumi selalu terdapat di dalam
batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fasies sedimen yang utama untuk
minyak bumi yang terdapat disekitar pantai.
2)
Minyak bumi memang merupakan campuran
kompleks hidrokarbon.
3)
Temperatur reservoir rata-rata 107oC
dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200oC. Di atas
temperature ini, forfirin sudah tidak bertahan.
4)
Minyak bumi selalu terbentuk dalam
keadaan reduksi ditandai dengan adanya forfirin dan belerang.
5)
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan
tekanan dari 8 -10.000 psi.
6)
Proses transformasi zat organic menjadi
minyak bumi. Ada beberapa hal yang harus mempengaruhi peristiwa tersebut, diantaranya
sebagai berikut.
a) Degradasi thermal
Degradasi thermal disebabkan sedimen yang
tertimbun mengalami perubahan tekanan dan suhu.
b) Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses
kimia.
c) Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh
partikel alpha dapat membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukkan pengaruh
radioaktif terhadap zat organic.
d) Aktivasi bakteri
Bakteri mempunyai potensi besar dalam
proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan sejak matinya
senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang
memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
GAS
ALAM
Pembentukan
gas alam dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu proses biologis dan proses thermal.
a. Proses
Biologis
Pada
proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba
anaerobik. Mikroba tersebut mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada
lingkungan dengan kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara
biologis ini biasanya terjadi pada rawa, teluk, dasar danau, dan lingkungan air
dengan sedikit oksigen. Proses ini membentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai
4.880 meter. Akan tetapi, pada kedalaman di bawah 2.900 meter, terbentuk gas
(gas mengandung cairan hidrokaerbon). Proses jenis ini menempati 20%
keseluruhan cadangan gas dunia.
b. Proses
Thermal
Pada kedalaman 4.880 meter, minyak bumi
menjadi tidak stabil sehingga produk utama hidrokarbon menjadi gas metan. Gas
ini terbentuk dari hasil cracking
cairan hidrokarbon yang ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga
terjadi pada kedalaman ini, tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih
cepat terjadi.
BATU
BARA
Hampir
seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan . Menurut Diessel (1981) jenis-jenis pembentuk
batu bara dan umurnya adalah sebagai berikut.
a.
Alga, dari zaman pre kambium hingga Ordovisium dan bersel tunggal sangat
sedikit endapan batu bara dari periode ini.
b.
Silofita, dari zaman silur hingga Devon tengah, merupakan turunan dari alga.
c.
Pteriodefita, umur Devon atas hingga karbon atas.
d.
Gimnospermae, Kurun waktu di mulai dari zaman Permian hingga Kapur Tengah.
e.
Angiospermae, dari zaman kapur atas hingga kini.
Secara ringkas ada dua tahap proses yang
terjadi ketika proses perubahan sisa-sisa tanaman gambut hingga batu bara.
a. Tahap
Diagenetik atau Biokimia, di mulai pada saat material tanaman terdeposisi
hingga lingnit terbentuk.
b.
Tahap malihan atau Geokimia, meliputi
proses perubahan dari lignit menjadi bituminous dan akhirnya antrasit.
Emas
a.
Proses Terbentuknya Emas
Tahukah anda proses terbentuknya emas? Emas terbentuk dari
proses magmatisme atau pengonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan
terbentuk karena proses metasomatismekontak dari larutan hidrotermal, sedangkan
pengonsentrasian secra mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).
b. Ekstraksi
Emas
Cara memisahkan emas murni dari
pertambangan (ekstraksi), terdapat dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Amalgamasi
Amalgamasi
adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam
(Au-Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana
dan murah. Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamanya
dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen – elemen, yaitu air raksa dan
bullion emas.
2) Sianidasi
Proses
sianidasi terdiri atas dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses
pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang bias digunakan dalam proses
sianidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya.