PROSES
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI&BATU BARA
Indonesia
berada di sisi Barat dari apa yang dinamakan “Pacific Ring of Fire” atau yang
biasa di sebut Cincin Berapi Pasifik yang di tandai oleh kegiatan-kegiatan
Vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan gejolak tektonik dibawah
permukaan bumi. Oleh karena itu Indonesia sering terjadi gunung berapi dan
gempa bumi.
A. Minyak
Bumi
Proses pembentukan
minyak bumi terdiri dari tiga tingkat yaitu sebagai berikut:
1.
Pembentukan sendiri, terdiri dari:
a. Pengumpulan
zat organic dalam sedimen,
b. Pengawetan
zat organic dalam sedimen,
c. Transformasi
zat organic menjadi minyak bumi.
2.
Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan
tersebar di dalam lapisan sedimen terperangkap.
3.
Akumulasi tetes minyak yang tersebar
dalam lapisan sedimen hingga berkumpul.
Minyak bumi mempunyai
keunggulan daripada sumber energy lainnya. Keunggulan dari segi teknik maupun
ekonomi yaitu sebagai berikut:
1.
Minyak bumi mempunyai nilai kalor yang
tinggi.
2.
Minyak bumi menghasilkan berbagai macam
bahan bakar.
3.
Minyak bumi menghasilkan berbagai minyak
pelumas.
4.
Minyak bumi dapat bersifat sebagai bahan
baku yaitu, petrokimia, misalnya bahan tekstil dan bahan plastic.
5.
Sifat cair yang minyak bumi lebih
praktis mudah di bawa, mudah di alirkan, dan mudah di simpan dalam berbagai
bentuk.
B. Batu
Bara
Batu bara adalah batuan yang berasal
dari tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan lumpur, pasir, dan lempung selama
berjuta juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan tanah bersuhu tinggi serta
terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya pembakaran atau oksidasi
yang mengubah zat kayu pada bangkai tumbuhan-tumbuhan menjadi batuan yang mudah
terbakar yang bernama batu bara.
Proses pembentukan batu bara dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1.
Batu bara terbentuk pada zaman karbin
berasal dari sisa tumbuhan paku-pakuan raksasa dan tumbuhan yang lain yang
terkumpul di rawa maupun sepanjang sungai yang kemudian tertimbun sedimen.
2.
Oleh karena sisa tumbuh-tumbuhan yang
tertimbun tersebut tidak mendapat udara, maka sisa tumbuhan melapuk, sehingga
menjadi bahan lunak gembur yang di sebut gambut.
3.
Sewaktu gambut mengendap lebih dalam ke
tanah, suhu dan tekanan yang semakin tinggi mulai mendorong ke luar molekul
nitrogen, oksigen, dan hydrogen hingga akhirnya yang tertinggal hanya massa
yang keras (batu bara) yang mengandung banyak karbon.
Ada
dua kemungkinan terbentuknya batu bara di alam, yaitu teori in situ dan teori drift. Kemungkinan teori in
situ jika terbentuk di lokasi pengendapan tumbuh-tumbuhan tanpa
transportasi ke tempat lain. Sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati tidak mengalami
proses pemindahan dan langsung tertutup oleh lapisan sedimen serta mengalami
proses pembentukan lapisan batu bara. Sedangkan kemungkinan teori drift yaitu jika bahan-bahan
pembentuk lapisan batu bara berada di tempat yang berbeda dengan tempat
tumbuhan asal hidup dan berkembang. Sisa-sisa tumbuhan dapat terangkut oleh air
dan terkumpul di suatu tempat, tumbuhan ini kemudian tertutup oleh batuan
sedimen dan mengalami proses pembentukan batu bara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar