Jumat, 05 September 2014

PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI&BATU BARA


PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI&BATU BARA

Indonesia berada di sisi Barat dari apa yang dinamakan “Pacific Ring of Fire” atau yang biasa di sebut Cincin Berapi Pasifik yang di tandai oleh kegiatan-kegiatan Vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng-lempeng bumi  yang menimbulkan gejolak tektonik dibawah permukaan bumi. Oleh karena itu Indonesia sering terjadi gunung berapi dan gempa bumi. 

A.    Minyak Bumi

Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat yaitu sebagai berikut:
1.      Pembentukan sendiri, terdiri dari:
a.       Pengumpulan zat organic dalam sedimen,
b.      Pengawetan zat organic dalam sedimen,
c.       Transformasi zat organic menjadi minyak bumi.
2.      Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisan sedimen terperangkap.
3.      Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul.
Minyak bumi mempunyai keunggulan daripada sumber energy lainnya. Keunggulan dari segi teknik maupun ekonomi yaitu sebagai berikut:
1.      Minyak bumi mempunyai nilai kalor yang tinggi.
2.      Minyak bumi menghasilkan berbagai macam bahan bakar.
3.      Minyak bumi menghasilkan berbagai minyak pelumas.
4.      Minyak bumi dapat bersifat sebagai bahan baku yaitu, petrokimia, misalnya bahan tekstil dan bahan plastic.
5.      Sifat cair yang minyak bumi lebih praktis mudah di bawa, mudah di alirkan, dan mudah di simpan dalam berbagai bentuk.

B.     Batu Bara

Batu bara adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan lumpur, pasir, dan lempung selama berjuta juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan tanah bersuhu tinggi serta terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya pembakaran atau oksidasi yang mengubah zat kayu pada bangkai tumbuhan-tumbuhan menjadi batuan yang mudah terbakar yang bernama batu bara.

Proses pembentukan batu bara dapat di jelaskan sebagai berikut:

1.      Batu bara terbentuk pada zaman karbin berasal dari sisa tumbuhan paku-pakuan raksasa dan tumbuhan yang lain yang terkumpul di rawa maupun sepanjang sungai yang kemudian tertimbun sedimen.
2.      Oleh karena sisa tumbuh-tumbuhan yang tertimbun tersebut tidak mendapat udara, maka sisa tumbuhan melapuk, sehingga menjadi bahan lunak gembur yang di sebut gambut.
3.      Sewaktu gambut mengendap lebih dalam ke tanah, suhu dan tekanan yang semakin tinggi mulai mendorong ke luar molekul nitrogen, oksigen, dan hydrogen hingga akhirnya yang tertinggal hanya massa yang keras (batu bara) yang mengandung banyak karbon.

Ada dua kemungkinan terbentuknya batu bara di alam, yaitu teori in situ dan teori drift. Kemungkinan teori in situ jika terbentuk di lokasi pengendapan tumbuh-tumbuhan tanpa transportasi ke tempat lain. Sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati tidak mengalami proses pemindahan dan langsung tertutup oleh lapisan sedimen serta mengalami proses pembentukan lapisan batu bara. Sedangkan kemungkinan teori drift yaitu jika bahan-bahan pembentuk lapisan batu bara berada di tempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan asal hidup dan berkembang. Sisa-sisa tumbuhan dapat terangkut oleh air dan terkumpul di suatu tempat, tumbuhan ini kemudian tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses pembentukan batu bara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar