Senin, 22 September 2014

Proses terbentuknya Minyak Bumi, Gas Alam, Batu bara, Emas


Proses terbentuknya minyak bumi

Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan tiga teori,yaitu sebagai berikut :
a.     Teori Abiogenesis
Teori Abiogenesis dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2,(reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperature dan tekanan tinggi,



 
 
CaCO3 + Alkali       CaC2 + HO ---> HC = CH ---> Minyak bumi

                                                                                                                                                

b.      Teori Biogenesis
              Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfer dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan . Karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfer berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfer oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua, CO2 dibebaskan kembali ke atmosfer melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme).
          P.G. Macruire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organic,yaitu sebagai berikut.
1)      Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organic tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
2)      Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri atas hidrokarbon dengan unsure vanadium, nikel, dan sebagainya.
3)      Susunan hidrokarbon yang terdiri atas atom C dan H sangat mirip dengan zat organic, yang terdiri atas atom C, H, dan O. walaupun zat organik mengandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
4)      Hidrokarbon terdapat didalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
5)      Secara praktis, lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosen.
6)      Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Proses pembentukan minyak bumi terdiri atas tiga tingkat, yaitu sebagai berikut.
1)         Pembentukan sendiri, terdiri atas :
a)         pengumpulan zat organik dalam sedimen;
b)         pengawetan zat organic dalam sedimen;
c)         transformasi zat organic menjadi minyak bumi;
2)         Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar didalam lapisan sedimen terperangkap.
3)         Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpul menjadi akumulasi komersial.
            Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai factor geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya di dalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian dikenal sebagai pagar Cox diantaranya sebagai berikut.
1)         Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fasies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat disekitar pantai.
2)         Minyak bumi memang merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
3)         Temperatur reservoir rata-rata 107oC dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200oC. Di atas temperature ini, forfirin sudah tidak bertahan.
4)         Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai dengan adanya forfirin dan belerang.
5)         Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8 -10.000 psi.
6)         Proses transformasi zat organic menjadi minyak bumi. Ada beberapa hal yang harus mempengaruhi peristiwa tersebut, diantaranya sebagai berikut.
a)      Degradasi thermal
      Degradasi thermal disebabkan sedimen yang tertimbun mengalami perubahan tekanan dan suhu.
b)     Reaksi katalis
      Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
c)      Radioaktivasi
      Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapat membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukkan pengaruh radioaktif terhadap zat organic.
d)     Aktivasi bakteri
      Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.





GAS ALAM

Pembentukan gas alam dapat  dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses biologis dan proses thermal.
a.       Proses Biologis
      Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba anaerobik. Mikroba tersebut mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan dengan kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi pada rawa, teluk, dasar danau, dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini membentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai 4.880 meter. Akan tetapi, pada kedalaman di bawah 2.900 meter, terbentuk gas (gas mengandung cairan hidrokaerbon). Proses jenis ini menempati 20% keseluruhan cadangan gas dunia.

b.      Proses Thermal
      Pada kedalaman 4.880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama hidrokarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari hasil cracking cairan hidrokarbon yang ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini, tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.


BATU BARA

      Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan . Menurut Diessel (1981) jenis-jenis pembentuk batu bara dan umurnya adalah sebagai berikut.
a. Alga, dari zaman pre kambium hingga Ordovisium dan bersel tunggal sangat sedikit endapan batu bara dari periode ini.
b. Silofita, dari zaman silur hingga Devon tengah, merupakan turunan dari alga.
c. Pteriodefita, umur Devon atas hingga karbon atas.
d. Gimnospermae, Kurun waktu di mulai dari zaman Permian hingga Kapur Tengah.
e. Angiospermae, dari zaman kapur atas hingga kini.

      Secara ringkas ada dua tahap proses yang terjadi ketika proses perubahan sisa-sisa tanaman gambut hingga batu bara.
a.       Tahap Diagenetik atau Biokimia, di mulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lingnit terbentuk.
b.      Tahap malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminous dan akhirnya antrasit.
Emas

a.       Proses Terbentuknya Emas
      Tahukah anda proses terbentuknya emas? Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatismekontak dari larutan hidrotermal, sedangkan pengonsentrasian secra mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).

b.      Ekstraksi Emas
      Cara memisahkan emas murni dari pertambangan (ekstraksi), terdapat dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1)      Amalgamasi
      Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au-Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah. Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamanya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen – elemen, yaitu air raksa dan bullion emas.
2)      Sianidasi
      Proses sianidasi terdiri atas dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang bias digunakan dalam proses sianidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar